Minggu, 02 Oktober 2011

TBC (Takhayul, Bid'ah & Churafat)


WARNING!!!!!!!!
Kini, penyakit TBC yang menular tengah mengancam negeri ini.
Bukan TUBERKULOSIS biasa, TBC yang satu ini bukan menggerogoti PARU-PARU melainkan HATI. Kok bisa???
Terang saja TBC yang satu ini menggerogoti HATI, karena sasarannya adalah Aqidah (keyakinan) para mukminin. Takhayul Bid’ah Churafat. Ini tidak berlebihan, karena memang dasarnya TBC yang satu ini selain tidak ada dasar hukumnya juga banyak yang menentang dari ajaran islam sesungguhnya.
Percaya kepada TAKHAYUL itu apakah dengan arti percaya yang sebenarnya atau semata-mata prasangka saja? Arti percaya yang sebenarnya itu ialah seseorang berkeyakinan, bahwa dengan sebab TAKHAYUL ia mendapat bahagia, senang, atau terhindar dari kemudlaratan.
Kalau seperti itu keyakinannya, maka teranglah, bahwa orang itu telah jadi musyrik.
Sabda Nabi SAW: Siapa-siapa saja yang dating kepada satu tukang tilik suatu perkara, lalu ia percaya akan dia, tidaklah akan diterima sholatnya empat puluh hari. (HR. Muslim)
Sabda Nabi SAW: Sesungguhnya jampi-jampian dan tangkal-tangkal dan tiwalah itu menjadikan musyrik. (HR. Ibnu Hibban)
Sabda Nabi SAW: Barang siapa menggantungkan (‘azimat), maka sesungguhnya ia jadi musyrik. (HR. Ahmad)
Dengan memperhatikan hadits-hadits itu, jelaslah bahwa percaya kepada tangkal-tangkal, ‘azimat, tukang tenung, semuanya itu menjadikan seseorang itu musyrik. Bagaimana tidak!!! Seorang muslim yang seharusnya beriman atau percaya kepada Qadha dan Qadar yang telah ditentukan Allah SWT, ia malah percaya terhadap peramal. Yang sebenarnya, tidak ada yang mengetahui segala perkara di masa yang akan datang itu selain Allah SWT.
Kini, banyaknya konsumsi ramalan yang sering kita sebut dengan RAMALAN ZODIAK sering kali menjadikan seorang muslim (terutama kaum muda) lupa terhadap keimanan mereka. Sehingga sering kali kebetulan-kebetulan yang terjadi dari RAMALAN ZODIAK itu menjadikannya satu pegangan untuk hari esoknya. Padahal segala sesuatu tentunya tidak dapat berubah jika ia sendiri tidak merubahnya.
BID’AH menurut bahasa berarti “mengadakan sesuatu dengan tidak ada contoh yang terdahulu”. Yaitu segala model atau cara baru yang sebelumnya tidak ada pada zaman Rasulullah SAW, dinamakan BID’AH menurut bahasa. Orang yang pertama membuat jam, kereta api, kapal terbang, kapal selam, telepon, telegram, dan sebagainya itu disebut BID’AH. Karena sebelumnya tidak ada.
Sedang menurut Syara’ BID’AH berarti “satu cara yang diadakan pada agama, yang menyerupai hukum syara’, yang dimaksudkan dengan mengerjakannya, ialah berlebih-lebihan kepada Allah SWT”. Maka dapat diambil kesimpulan BID’AH itu satu cara atau ibadah yang diada-adakan oleh orang yang beragama dengan maksud beribadah kepada Allah dengan perbuatan itu, seperti:
1.                       Mengadakan makan-makan dan dzikir pada hari kematian, malam pertamanya, kedua, ketiga, ketujuh, dan seterusnya. Ini dinamakan BID’AH karena tidak diperintah oleh agama, dan orang yang berbuat itu bermaksud beribadah kepada Allah SWT agar ia mendapat pahala.
2.                       Membaca Kitab Maulud dengan Bahasa Arab atau Barzanji oleh orang-orang yang tidak mengetahui bahasa itu. Perbuatan itu dikatakan BID’AH sebab tidak diperintahkan oleh agama, dan orang yang mengerjakannya itu bermaksud beribadah kepada Allah SWT agar ia mendapat pahala.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW: “Barangsiapa di antara kamu hidup, ia akan melihat banyaknya perselisihan; karena itu, hendaklah kamu berpegang dengan sunnahku dan sunnah khalifah-khalifah Rasyidin yang terpimpin sesudahku. Peganglah akan dia sungguh-sungguh; dan jagalah diri kamu daripada perkara-perkara yang diada-adakan orang karena tiap-tiap bid’ah itu sesat”.
KHURAFAT adalah cerita dongeng, bohong, atau sesuatu hal yang tidak masuk akal. Contoh: “KALAU SEDANG HAMIL TIDAK BOLEH KELUAR MALAM, KALAUPUN HARUS KELUAR, JANGAN LUPA BAWA PISAU, PENITI, JARUM, BAWANGMERAH, BAWANG PUTIH” (memangnya di luar mau masak-masak). Ini sungguh tidak masuk akal, cerita bohong yang seringkali dikait-kaitkan dengan hal yang seharusnya tidak dilakukan itu sering kali jadi perdebatan.
Sebenarnya, KHURAFAT bisa kita hindari. Cerita kualat yang sering dilontarkan orang terdahulu masih saja membekas. Tetapi, hal tersebut tidaklah harus diambil pusing. Disinilah hati dan akal pikiran yang berperan. Ask to yourself and use your mind!!! Tentulah kita semua punya hati, dan hati kita mudah-mudahan tidak terselimuti oleh kelenjar kekufuran. Amin..

Cadas, 13 Agustus 2011
Always be happy!!!
JUSTY FARIHAH